4.8 Common- Base Configuration



1. Pendahuluan[Back]

    Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.

2. Tujuan[Back]
  • Untuk mengetahui karakteristik rangkaian Common-Base Configuration

  • Untuk mengetahui bentuk rangkaian Common-Base Configuration

  • Dapat mensimulasikan rangkaian Common-Base Configuration

3. Alat dan Bahan[Back]
  • Alat
        1Baterai
        Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai sumber tegangan DC.
Tampilan baterai pada aplikasi Proteus

Tampilan baterai asli

        2) Voltmeter
        DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Tampilan voltmeter asli

Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter

  • Bahan
        1) Kapasitor
            Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor mempunyai satuan Farad dari Michael Faraday.
Tampilan kapasitor asli

Kapasitor di pasaran

        2) Resistor
            Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya
Tampilan resistor pada proteus

Tampilan resistor asli

Besaran resistor dilambangkan dengan kumpulan warna-warna yang berbeda, yang tersusun pada luar resistor . Untuk mengetahui nilai warna, berikut  tabel warna untuk menentukan besaran resistor :

Tabel warna resistor

        3) Transistor NPN
            Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor yang digunakan adalah PN2907.
Tampilan transistor asli

        4) Ground
            Ground pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan perlindungan ke seluruh sistem serta menetralisir cacat yang disebabkan daya yang kurang baik atau kualitas komponen yang tidak standar.
Tampilan ground pada proteus


4. Dasar Teori[Back]
    Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.  Pada Konfigurasi Common Base, sinyal input dimasukan ke emitor  dan sinyal output-nya diambil dari kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Pada konfigurasi basis umum, emitor adalah terminal input, kolektor adalah terminal output dan terminal dasar terhubung sebagai terminal umum untuk input dan output. Itu berarti terminal emitor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal input sedangkan terminal kolektor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal output.

    Konfigurasi common-base dicirikan memiliki input yang relatif rendah dan impedansi output yang tinggi dan penguatan arus kurang dari 1. Namun, capaian tegangan bisa menjadi sangat besar. Transistor impedansi keluaran Ro tidak termasuk untuk konfigurasi common-base karena biasanya dalam kisaran megohm dan dapat diabaikan secara paralel dengan resistor RC.





5. Example[Back]
    a)
Dari gambar 8.5, tentukan:

a. re

b. Zi

c. Zo

d. Av

e. Ai


Jawaban:

    b) Tentukan arus I E dan I B serta tegangan V CE dan V CB untuk konfigurasi basis-bersama dari Gambar 4.52 
Jawaban:

    c) Lihat gambar di bawah! Apakah rangkaian ini Common Base, Common Emiter atau Common Kolektor?

Jawaban:
Common Base. Karena kaki basisnya tidak memiliki hambatan dan tegangan sumber (langsung di groundkan).

6. Problem[Back]

    a) Apa saja karakteristik penting dari konfigurasi dasar umum?

Jawaban: Karakteristik penting dari common base configuration diantaranya, nilai impedansi input yang sangat rendah, tegangan basis-emitter (VBE) yang rendah, tingkat arus kolektor (IC) yang tinggi, serta tidak memiliki amplifikasi arus.

    b) Jelaskan mengapa impedansi input pada common base configuration sangat rendah?

Jawaban: Impedansi input pada common base configuration sangat rendah karena input sinyal langsung dihubungkan ke basis transistor yang berfungsi sebagai electrode yang sangat sensitif terhadap perubahan arus. Hal ini menyebabkan transistor menjadi sangat responsif terhadap perubahan sinyal input.

    c) Apa keuntungan dan kekurangan penggunaan konfigurasi dasar umum pada penguat?

Jawaban: Keuntungan dari penggunaan konfigurasi dasar umum pada penguat adalah memiliki impedansi input yang sangat rendah, yang membuatnya cocok untuk digunakan dalam rangkaian penguat sinyal tinggi. Namun, kekurangannya adalah kurang stabil dan kurang responsif terhadap perubahan suhu dan tegangan. Selain itu, gain voltase dan arus dapat sangat sensitif terhadap perubahan parameter transistor, sehingga diperlukan penyesuaian dan pengaturan yang lebih cermat.

7. Pilihan Ganda[Back]
    
    1) Pernyataan manakah yang benar tentang Common Base Configuration?
        a. Arus basis kecil dibandingkan dengan arus kolektor.
        b. Tegangan basis dan kolektor sama besar.
        c. Tegangan emitter lebih tinggi dari tegangan kolektor.
        d. Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah.

Jawab: Pada Common Base Configuration, arus basis sangat kecil dibandingkan dengan arus kolektor dan arus emitter. Selain itu, tegangan basis dan kolektor tidak sama besar dan impedansi input rendah sedangkan impedansi output tinggi. (jawaban a)

    2) Pada Common Base Configuration, ketika tegangan basis meningkat, apa yang terjadi pada arus kolektor?
        a. Arus kolektor meningkat.
        b. Arus kolektor menurun.
        c. Arus kolektor tidak berubah.
        d. Arus kolektor menjadi nol.

Jawab: Ketika tegangan basis meningkat pada Common Base Configuration, arus kolektor akan menurun. Hal ini disebabkan oleh sifat dari transistor tipe NPN pada Common Base Configuration yang memiliki arus kolektor yang tergantung pada arus basis. (jawaban b)

    3) Pada Common Base Configuration, jika hambatan beban yang terhubung pada kolektor diubah dari nilai awal, bagaimana pengaruhnya terhadap tegangan keluaran?
        a. Tegangan keluaran tetap konstan.
        b. Tegangan keluaran akan meningkat.
        c. Tegangan keluaran akan menurun.
        d. Tegangan keluaran menjadi nol.

Jawab: Pada Common Base Configuration, ketika hambatan beban diubah dari nilai awal, maka tegangan keluaran akan menurun. Hal ini disebabkan oleh sifat dari transistor pada Common Base Configuration yang memiliki impedansi output yang tinggi sehingga ketika hambatan beban dinaikkan, akan terjadi penurunan tegangan keluaran. (jawaban c)

8. Percobaan[Back]
    a)Prosedur[Back]

        Step 1    : Buka aplikasi proteus pada laptop.
        Step 2    : Siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
        Step 3    : Susun komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi sebuah rangkaian yg                                                 kompleks.
        Step 4    : Mulailah untuk mensimulasikan komponen yang telah disusun tersebut.
        Step 5    : Amati rangkaian yang dibuat.

       b)Rangkain Simulasi dan Prinsip Kerja[Back]

            1) FIG. 4.49

Prinsip KerjaKonfigurasi basis umum atau Common-Base Configuration menggunakan sebuah sinyal yang terhubung ke terminal emitor. Pengaplikasian rangkaian ini menggunakan sebuah transistor yang menghubungkan antara beban, baterai, dan juga kapasitor elektrolit. Perhitungan nilai besaran pada konfigurasi ini menggunakan hukum tegangan Kirchhoff. Domain AC pada konfigurasi ini memiliki nilai impedansi input yang sangat rendah dan impedansi output yang tinggi.

            2) FIG. 4.50

Prinsip KerjaSebuah transistor NPN dipasangkan dengan sebuah tahanan RE dan diberi masukan dengan sebuah sumber tegangan yang kemudian terhubung dengan ground.

            3) FIG. 4.51

Prinsip Kerja: Baterai 12V dipasang seri dengan hambatan sebesar 10k ohm dan terhubung dengan transistor. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dengan nilai yang sama dipasang paralel terhadap sumber tegangan pertama sehingga didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut sebesar 11.2 V. 

            4) FIG. 4.52

Prinsip Kerja: Baterai 4V dipasang seri dengan hambatan sebesar 1.2k ohm yang terhubung dengan transistor, didapatkan pengukuran tegangan senilai 3.20 V. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dipasang paralel terhadap sumber tegangan pertama senilai 10V, yang diserikan dengan sebuah hambatan senilai 2.4k ohm, didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut sebesar 6.60 V.

    c)Vidio Simulasi[Back]

9. File Download[Back]

    a) Download File Proteus[Back]
    b) Download Vidio Simulasi[Back]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH ELEKTRONIKA    OLEH : MUHAMMAD FARHAN YASKUR 2310952016   DOSEN PENGAMPU : Dr. Darwison, MT...